WELCOME TO TINA DATE

Selasa, 14 Agustus 2012

WASPADAI BATUK SEBAGAI GEJALA PENYAKIT

          Sesungguhnya batuk merupakan salah satu bagian dari sistem pertahanan tubuh yang berfungsi sebagai sarana pembersihan dan pengamanan wilayah sistem pernafasan.  Haruslah disadari bahwa organ paru-paru merupakan organ visceral (organ dalam) yang sangat terbuka dengan dunia luar.  Benda-benda yang ada diluar tubuh (partikel-partikel debu, bakteri, virus, atau benda asing lainnya) sangat mudah memasukinya, sehingga tidak mengherankan jika jumlah macam penyakit yang menyerang tubuuh sebagian besar adalah penyakit sistem saluran pernapasan dan paru-paru.  Keberadaan fungsi batuk itu sendiri merupakan salah satu cara tubuh mengantisipasi resiko tersebut.

          Bagaimana batuk dapat terjadi pada seseorang? Mekanisme batuk diawali dengan masuknya benda asing kedalam tubuh melalui saluran pernapasan dan paru-paru.  Bagian saluran pernapasan sebetulnya sudah mencegahnya dengan cara refleks bersin, tetapi karena jumlah benda yang masuk jauh lebih banyak, sehingga tidak mampu menghalanginya dan munculah infeksi saluran pernapasan atas.
Infeksi ini menimbulkan respons tubuh berupa iritasi sehingga saluran pernapasan yang dilapisi jaringan mukosa (mengandung kelenjar mukosa) menghasilkan sekresi mukus (lendir).  Kondisi ini berakibat seseorang menjadi menderita gangguan pilek.  Sekresi lendir ini dapat menyebarkan gangguan infeksi ke saluran pernapasan (bronchus) yang lebih dalam disekitar paru-paru.  Sehingga daerah saluran ini menjadi iritasi dan menghasilkan lendir.  Saluran napas ini juga dilengkapi sel-sel rambut yang peka sekali terhadap gangguan ini.  Karena itu,  terjadilah kontraksi reflektoris untuk menghalau kotoran yang menempel di saluran ini.  Peristiwa ini dikenal dengan batuk.

          Batuk dapat pula dicetuskan dari rangsang alergi terhadap zat-zat tertentu, alergi dalam bentuk gangguan asma juga sering memunculkan batuk.  Batuk yang dialami oleh balita sebagian besar disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan dan alergi.  Selain itu, batuk juga sering dicetuskan akibat masuknya cairan (pada balita tersering berupa susu), kotoran debu ataupun asap rokok ke saluran pernapasan.
Berdasarkan lama waktu berlangsungnya, batuk dikelompokkan menjadi batuk akut dan kronis.  Batuk kronis dapat berlangsung selama lebih dari 14 hari.  Kondisi ini dapat pula berupa batuknya berulang.  Batuk berulang ini biasanya dapat terjadi selama tiga episode berturut-turut selama dalam kurun waktu tiga bulan.  Batuk yang sering berulang ini perlu diwaspadai karena kondisi ini dapat pula sebagai pertanda adanya gangguan penyakit yang cukup berbahaya seperti TBC, pertusis, dan gejala penyakit asma.

          Bagaimana dengan batuk akut? Batuk akut berlangsung waktunya kurang dari 14 hari dan terjadi dalam satu episode saja.  Batuk ini dapat diakibatkan gangguan infeksi influenza, radang tenggorokan, dan dapat pula akibat efek dari tersedak.  Batuk ini relatif lebih ringan, tetapi bukan berarti harus diremehkan.  Batuk semacam ini juga perlu diwaspadai karena ada salah satu tanda munculnya batuk akut sebagai awal dari akibat infeksi serangan pneumonia. Serangan infeksi ini jika pada balita tidak jarang dapat merenggut jiwanya tidak segera ditangani.

          Apa yang harus dilakukan jika seseorang terserang batuk? segera dilakukan pemeriksaan ke dokter agar cepat diantisipasi jangan sampai memunculkan gangguan-gangguan sekunder lainnya.  Gangguan sekunder ini jika pada balita dapat berupa menurunnya asupan gizi akibat turunnya kemampuan seseorang untuk makan.  Gangguan dinding perut yang mengeras juga akan mengganggu jalannya napas sehingga menimbulka sesak napas.  Gangguan sesak napas ini akan berakibat kurang mampunya seseorang untuk istirahat sehingga dapat menyebabkan melemahnya fisik.

Tidak ada komentar: