WELCOME TO TINA DATE

Jumat, 03 Agustus 2012

Alat Pemecah Batu Saluran Kemih

          Batu saluran kemih atau yang lebih sering dikenal dengan batu ginjal, merupakan sejenis massa yang terbentuk akibat pengendapan mineral di saluran kemih, baik saluran kemih atas (ginjal) ataupun saluran kemih bawah (ureter dan kandung kemih).
          Seperti diketahui, fungsi ginjal adalah menyaring darah yang mengandung berbagai mineral dan sampah hasil metabolisme tubuh.  Dari 200 liter darah yang disaring tiap hari, akan dihasilkan kira-kira 2 liter sampah yang dibuang melalui urine.  Batu pada saluran kemih ini terbentuk karena darah yang disaring di ginjal terlalu jenuh oleh mineral dan sampah tersebut, sehingga mengendap dan mengeras yang kerap disebut dengan batu.  Batu ginjal dapat terbentuk lunak dan keras.
          Batu yang lunak biasanya terbentuk karena oksalat, sedangkan batu yang keras terbentuk karena zat-zat lain/komposit.  Biasanya penderita akan merasakan nyeri terutama setelah aktivitas fisik misalnya olahraga, pergi jarak jauh, bekerja, atau naik motor karena batu yang ada di saluran kemih tersebut bergerak.  Tak jarang pergerakan batu tersebut menimbulkan luka dan perdarahan sehingga urine penderita berwarna kemerahan.  Jika tidak diobati, luka ini bisa menyebabkan infeksi yang merusak fungsi ginjal dan penderita meninggal.
          Selain resiko infeksi, ada juga resiko penyumbatan saluran kencing sehingga urine tidak bisa dikeluarkan dari tubuh.  Hal ini tentu juga mengganggu fungsi ginjal dan juga menyebabkan kematian karena ginjal yang berhenti berfungsi atau yang sering disebut dengan gagal ginjal.
          Problem utama penderita batu ginjal adalah adanya rasa sakit dan resiko ginjal yang rusak sedikit demi sedikit dan akhirnya ginjal berhenti berfungsi.  Sebelum ada operasi, usaha menghilangkan batu ginjal dengan meminum obat-obatan oral yang diharapkan dapat meluruhkan batu sedikit demi sedikit dan akhirnya hilang sama sekali.  Namun cara ini dipandang tidak efektif karena adanya tingkat kegagalan dan tingkat komplikasi yang tinggi.  Maka upaya pengambilan batu ginjal dengan tindakan operatif mulai dilakukan.
          Dulunya operasi dilakukan dengan membuka ginjal dan mengambil batunya, tanpa mempedulikan ukuran dan letak batu.  Namun cara operasi seperti ini tidak nyaman bagi pasien karena proses penyembuhan yang lama, dan ada rasa sakit yang panjang pasca operasi.  Sehingga kemudian sesuai perkembangan teknologi di bidang kedokteran, dikembangkanlah tindakan operatif minimal invasive dan non invasive.
          Tindakan bedah minimal invasive adalah semua tindakan bedah yang tidak membutuhkan sayatan lebar dalam melakukan eksplorasinya, tetapi sebagai penggantinya memerlukan alat bantu kamera, monitor/layar televisi  dan instrumen-instrumen yang memungkinkan dokter operator tetap dapat melihat organ yang akan dioperasi.
          Dalam bidang urologi, tindakan minimal invasive yang dimaksud adalah dengan alat PCNL dan URS.  Pada prinsipnya, PCNL dan URS adalah alat pemecah batu saluran kemih yang menggunakan power ultrasonic atau pneumatic.  Getaran yang digunakan high frequency sehingga hanya akan merusak batu namun aman bagi jaringan lunak.  Bedanya PCNL digunakan untuk kasusu-kasus batu yang letaknya di ginjal, dan tindakannnya berupa pembedahan minimal invasive di pinggang. Sedangkan URS digunakan untuk batu yang letaknya di saluran kemih bagian bawah ureter dan kandung kemih, dan alat URS ini dimasukkan melalui penis.  Sedangkan tindakan non invasive adalah tindakan yang tidak memerlukan pembedahan.  Saat ini tindakan non invasive dalam bidang urologi adalah ESWL.  ESWL digunakan dari luar tubuh dan menggunakan  gelombang suara.  Keunggulan alat ini adalah pasien tidak perlu dibius, tidak perlu rawat inap dan tidak ada luka sama sekali.

Tidak ada komentar: