WELCOME TO TINA DATE

Sabtu, 27 Agustus 2011

HISTERECTOMY

I.       Tinjauan Teori
A.        Definisi
Histerektomi adalah tindakan operasi untuk mengeluarkan rahim seorang wanita. Dengan demikian, setelah menjalani histerektomi seorang wanita tidak mungkin lagi untuk hamil dan mempunyai anak.
Kata ini berasal dari bahasa yunani untuk istilah uterus-hustera. Istilah ini digunakan dengan pemikiran bahwa rahim seorang wanita dikendalikan oleh pikiran dan emosinya.

B.         Anatomi Fisiologi
Uterus adalah reproduksi pada wanita. Uterus berfungsi membungkus dan menyediakan makanan untuk janin., Setiap bulan uterus menyiapkan diri sebagai tempat perlindungan bagi telur yang dibuahi. Organ uterus berukuran sekepalan tangan , sekitar 8-12 cm panjang dan sekitar 5 cm lebar pada puncaknya. Selama kehamilan uterus meregang untuk menampung janin yang terus membesar.

C.         Etiologi
Histerektomi biasanya dilakukan karena berbagai alasan. Penyebab yang paling sering dilakukan histerektomi adalah adanya kanker mulut rahim atau kanker rahim. Beberapa penyebab lain adalah :
§  Fibroid, yaitu tumor jinak rahim, terutama jika tumor ini menyebabkan perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, atau penekanan pada kandung kencing.
§  Endometriosis, dimana dinding rahim bagian dalam seharusnya tumbuh di rahim saja, tetapi ikut tumbuh di indung telur (ovarium), tuba Fallopi, atau organ perut dan rongga panggul lainnya.
§  Prolapsus uteri, yaitu keluarnya kandungan melalui vagina.
§  Dll
Histerektomi terbagi dalam beberapa jenis yaitu :
§  Histerektomi parsial (subtotal). Pada histerektomi jenis ini, kandungan diangkat tetapi mulut rahim (serviks) tetap ditinggal. Oleh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker mulut rahim, sehingga masih perlu pemeriksaan Pap smear secara rutin.
§  Histerektomi total, yaitu mengangkat kandungan termasuk mulut rahim.
§  Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral, yaitu pengangkatan uterus, mulut rahim, kedua tuba fallopi, dan kedua ovarium. Pengangkatan ovarium menyebabkan keadaan seperti menopause.
§  Histerektomi radikal, dimana histerektomi diikuti dengan pengangkatan bagian atas vagina serta jaringan dan kelenjar limfe di sekitar kandungan.  Operasi ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis kanker tertentu.
D.        Kasus
1.      Pengertian
Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.
Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua tempat asal myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri (97%), belum pernah ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche.
2.      Etiologi
Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.
3.      Lokalisasi Mioma Uteri
a.       Mioma intramural ; Apabila tumor itu dalam pertumbuhannya tetap tinggal dalam dinding uterus.
b.      Mioma Submukosum ; Mioma yang tumbuh ke arah kavum uteri dan menonjol dalam kavum itu.
c.       Mioma Subserosum ; Mioma yang tumbuh ke arah luar dan menonjol pada permukaan uterus.
4.      Komplikasi
a.       Pertumbuhan leimiosarkoma.
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak membesar, menjadi besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause.
b.      Torsi (putaran tangkai)
Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan dan akan tampak gambaran klinik dari abdomenakut.
c.       Nekrosis dan Infeksi
Pada myoma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-kadang dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina, dalam hal ini kemungkinan gangguan situasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder.
5.      Pemeriksaan Diagnostik
a.       Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun / meningkat, Eritrosit : turun
b.      USG : terlihat massa pada daerah uterus.
c.       Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan ukurannya.
d.      Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
e.       Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat tindakan operasi.
f.       ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan operasi.
6.      Cara Penanganan Mioma Uteri
Indikasi mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri subserosum bertangkai. Pada mioma uteri yang masih kecil khususnya pada penderita yang mendekati masa menopause tidak diperlukan pengobatan, cukup dilakukan pemeriksaan pelvic secara rutin tiap tiga bulan atau enam bulan. Adapun cara penanganan pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan pengobatan operatif diantaranya yaitu dengan histerektomi dan umumnya dilakukan histerektomi total abdominal.
Tindakan histerektomi total tersebut dikenal dengan nama Total Abdominal Histerektomy and Bilateral Salphingo Oophorectomy (TAH-BSO). TAH–BSO adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus, serviks, kedua tuba falofii dan ovarium dengan melakukan insisi pada dinding, perut pada malignan neoplasmatic desease, leymyoma dan chronic endrometriosis (Tucker, Susan Martin, 1998).

Tidak ada komentar: