WELCOME TO TINA DATE

Kamis, 16 Agustus 2012

Kejang Demam, Tak Selalu Berbahaya

          Apabila menjumpai anak sedang mengalami kejang, tak perlu panik dan khawatir.  Memang ada yang mengira, jangan-jangan keang tersebut menyebabkan kerusakan pada otak anak. Namun, sebenarnya tak perlu terlalu cemas jika kita tahu bahwa tidak semua kejang berbahaya.

          Kejang tidak selalu berbahaya, jika termasuk dalam golongan kejang demam sederhana.  Kejang demam atau febris convulsi adalah kejang yang menyertai demam.  Biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan berlangsung tidak lebih dari 15 menit, serta tidak lebih dari satu kali dalam sehari. Terjadinya keang bisa pada seluruh tubuh, tidak hanya pada satu bagian tubuh saja.  Inilah yang dikatakan kejang demam sederhana. Jadi bila kejang yang terjadi di luar kriteria itu, misalnya tanpa demam, lebih dari 15 menit, dan terjadi pada satu bagian tubuh saja, atau terjadi di usia dibawah 6 bulan dan diatas 5 tahun, itu sudah termasuk dalam kejang kompleks dan memerlukan pemeriksaan lebih seksama.

          Kejang demam sederhana berawal dari demam.  Jadi, pencegahannya berupaya agar demam segera hilang atau tidak menjadi terlalu tinggi.  Bisa dengan memberikan obat turun panas, bisa juga dengan kompres pada ketiak, dahi atau ditempat yang banyak pembuluh darahnya.  perlu diperhatikan bahwa kompres sebaiknya dengan air hangat.

          Jika anak sudah terlanjur kejang, jangan panik.  Yang pertama harus dilakukan adalah tetap mendampingi anak karena pada saat kejang anak tidak dapat mengendalikan tubuhnya.  Jangan tahan gerakan tubuh anak karena bisa kesleo bahkan patah tulang.  Longgarkan baju anak, dan jangan masukkan apa-apa kedalam mulut.  Miringkan tubuh anak, agar anak tidak tersedak muntahan atau cairan yang keluar dari mulut.  Perhatikan berapa lama kejang berlangsung.  Setelah kejang reda, sebaiknya segera dibawa ke dokter.  Jika seorang anak pernah mengalami kejang demam, biasanya ia akan cenderung kejang lagi pada demam yang berikutnya.  Karena itu sediakan selalu obat penurun panas di rumah.

          Belum diketahui pasti apa penyebab kejang demam, karena seorang anak cenderung mudah kejang saat demam. sementara anak lain tidak.  Penelitian sementara menyatakan bahwa kejang demam sederhana ada hubungannya dengan kadar Ca dan Na didalam otak, dan diduga ada hubungannya dengan faktor genetika, sehingga seorang anak akan cenderung terkena kejang demam bila kakak atau adiknya pernah terkena.  Namun, ini tidak selalu, karena sekali lagi tiap anak punya retensi yang berbeda.

          Kejang demam sederhana tidak mempengaruhi kecerdasan anak.  Imunisasi bagi anak yang pernah terkena kejang demam sederhana pun tetap harus dilakukan.  Konsultasikan riwayat kejang pada dokter.

Tidak ada komentar: