WELCOME TO TINA DATE

Kamis, 02 Agustus 2012

Kurma, Puasa, dan Kesehatan

          Setiap Ramadan, kurma kerap dihidangkan sebagai pelengkap menu buka puasa.  Bagi penderita penyakit jantung koroner (PJK), kurma sesungguhnya baik tidak hanya baik saat ramadan. Kurma yang sarat sejumlah kandungan gizi itu memberi efek protektif bagi pebderita PJK.
Nutrisi Kurma
         Awalnya banyak yang menganggap bahwa kurma dihidangkan dalam berbuka puasa hanya karena kandungan vitamin didalamnya bisa  meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman.
Kandungan-kandungan yang terdapat dalam  buah kurma meliputi:
  1. Karbohidrat (gula total) 44-48%
  2. Lemak 0,2-0,5%
  3. Protein dengan 23 asam amino 2,3-5,6%
  4. Vitamin A
  5. Tiamin (B1)
  6. Riboflavin (B2)
  7. Niasin (B3)
  8. Asam Pantotenat (B5)
  9. Piridoksin (B6)
  10. Asam Folat (B9)
  11. Kolin, Betain, Kalsium, zat besi, fosfor, tembaga, natriun, kalium, seng, dan mangan
        Untuk serat pangan, kandungannya dalam kurma ternyata cukup tinggi.  Serat dapat mengikat kolesterol dan asam empedu didalam usus sehingga menghambat absorbsi kolesterol oksigen dan menghambat reabsorbsi asam empedu yang kemudian dikeluarkan bersama feses.  Makin tinggi konsumsi serat akan semakin banyak asam empedu dan kolesterol yang dikeluarkan tubuh, sehingga membantu mrngurangi kadar kolesterol darah.  Kandungan kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah.  Konsumsi ekstra kalium dapat menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal.  Keadaan itu membuat pembuluh darah tidak mudah rusak karena adanya tekanan darah tinggi.
         Kurma memang merupakan makanan yang cocok untuk berbuka puasa karena bisa memasok asupan energi secara cepat.  Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula monosakarida sehingga mudah dicerna tubuh 45-60 menit.  Bandingkan dengan daya absorbsi pati pada nasi yang memerlukan waktu beberapa jam.

Tidak ada komentar: