WELCOME TO TINA DATE

Sabtu, 27 Agustus 2011

SISTEM MEDIK PERSONALISTIK

         
A.        Pengertian
Menurut Foster dan Anderson (1978:51), didalam masyarakat pedesaan konsep penyakit dikenal dengan istilah system personalistik dan naturalistic.  System Personalistik ialah penyakit yang dipercaya disebabkan oleh sesuatu hal diluar si sakit seperti akibat gangguan gaib seseorang (guna-guna), jin, makhluk halus, kutukan.

B.        Latar belakang Primbon
Primbon mempunyai sejarah yang cukup panjang didalam tradisi jawa, setidak-tidaknya pada abad ke-8, suku jawa telah mengenal primbon.  Namun primbon terlengkap dalam tradisi jawa baru ditulis pada zaman Kartasura berupa serat Centhini.  Dalam serat ini diantaranya ditemukan berbagai hal tentang model pengobatan yang terjadi di Tengger.  Di tengger diceritakan tidak ada dukun, bila ada orang yang sakit atau akan melahirkan dapat ditolong dengan memberinya minum air suci dari Gunung Brama.  Badan yang sakit kemudian diusap dengan air suci tersebut yang menjadikannya sembuh berkat kekuasaan Hyang Bathara.  Pada jilid II pupuh 48, diceritakan tentang Mas Cebolang yang bertemu dengan seorang ulama dari Jatisari bernama Ki Harjana yang memberikan wajangan tentang cara-cara merawat dan mengistirahatkan orang sakit.

C.        Pengobatan Tradisional
System-sistem medis tradisional dalam kenyataannya masih tetap hidup, meskipun praktik-praktik biomedik kedokteran makin berkembang pesat dengan munculnya pusat-pusat layanan kesehatan.  Namun setidak-tidaknya, komsep pengobatan tradisional jawa yang memiliki pandangan kosmologis tentang penyakit tidak saja pada apa yang menyebabkan sakit, melainkan juga bagaimana dan mengapa seseorang menjadi sakit.  Sakit merupakan akibat rangkaian hubungan antara individu dengan lingkungan, yang individu itu ialah bagian yang tak terpisahkan dari suatu tatanan kosmis (Yitno. 1985:109).  Akibat konsep tersebut, berbagai penyakit yang dipercaya sebagai akibat guna-guna, misalnya, tidak akan diobatkan ke dokter modern.

D.        Sistem Pengobatan Tradisional Jawa
Dalam tradisi jawa, system pengobatan tradisionalnya mempunyai beberapa karakter yang khas.  Dalam menentukan penyakit, primbon menggunakan perhitungan yang berdasarkan perhitungan waktu.  Perhitungan yang banyak digunakan ialah perhitungan yang menggunakan dasar perhitungan hari dan pasaran.
Nilai neptu yang banyak digunakan adalah nilai hari dan pasaran.  Menurut primbon, nilai hari dan pasaran tersebut masing-masing dapat dilihat dalam table berikut:
Hari
Neptu
Pasaran
Neptu
Senin
4
Pon
7
Selasa
3
Wage
4
Rabu
7
Kliwon
8
Kamis
8
Legi
5
Jumat
6
Pahing
9
Sabtu
9


Minggu
5



Dalam primbon, perhitungan diperoleh dari jumlah nilai hari dan pasaran.  Misalnya, jumlah nilai hari dan pasaran Minggu Pon adalah 5+7=12.  jumlah nilai hari dan pasaran saat datangnya penyakit dapat digunakan untuk menentukan asal penyakit, tingkat penyakit, dan bagian yang sakit.  Sebagai contoh, asal penyakit ditentukan dengan mengurangi jumlah hari dan pasaran tersebut dengan angka-angka kelipatan tiga sampai sisa terakhir.  Sisa tersebut sebagai penentu asal penyakit yang dapat diuraikan berikut:
  1. Sisa satu, jumlah hitungan tikus, penyakit dating dari dalam rumah.  Maka harus ditebus dengan memuliakan obanyang smarabumi (makhluk halus yang menjaga wilayah) berupa nasi golong (nasi dibulatkan), pecel ayam dan sayur menir
  2. Sisa dua, jatuh hitungan kadal, penyakit berasal dari luar rumah (halaman).  Tebusannya ialah tukon pasar (makanan kecil/jajanan dari pasar)
  3. Sisa tiga, jatuh hitungan ular, penyakit dating dari air.  Tebusannya adalah jenang baning.
Etiologi penyakit menurut primbon ini dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk diagnose penyakit yang disesuaikan denga pandangan dan kondisi jaman primbon tersebut pertama kali ditulis.  Sebagai contoh, etiologi penyakit dapat ditentukan berdasarkan  tempat duduk hari.  Berdasarkan hari dimulainya sakit, maka dapat ditentukan anggota badan yang memulai sakit atau sebab penyakitnya.  Misalnya kalau sakit dimulai hari minggu asal penyakitnya dari tungkai.  Penyababnya dapat karena berjalan, tersandung, dan kelelahan.  Bila sakit dimulai hari Senin, asal penyakit dari telinga, penyebabnya bias karena mendengar berita buruk, menahan marah, dan sebagainya yang bersumber dari telinga.
Berdasarkan hari dimulainya sakit juga dapat ditentukan tentang jenis-jenis penykit sebagaimana idiuraikan  dalam kitab primbon Betaljemur Adammakna

Nama Hari
Sebab Penyakit
Senin
Mempunyai nadzar yang belum dilaksanakan
Selasa
Diguna-guna oleh orang lain
Rabu
Diganggu oleh makhluk halus/setan
Kamis
Terkena tulah dari orang tua
Jumat
Diganggu makhluk halus yang ada di kolong rumah
Sabtu
Diganggu oleh setan yang berasal dari hutan
Minggu
Diganggu oleh makhlukhalus/setan

Secara teknis, pengobatan dalam tradisi jawa yang terdapat dalam primbon mengenal beberapa teknis pengobatan, yang berdasarkan tempat yang diberi ramuan dan cara memberikannya.  Teknis pengobatan tersebut antara lain adalah jamu dan cekok, bobok, parem, boreh, pilis, pupuk sembir, tetulak, mantra, suwuk, kidung, dan rajah.
Janur adalah daun kelapa muda yang letaknya diatas.  Hal ini sesuai dengan letak kepala yang berada diatas.  Bila yang sakit lebih dari satu anggota badan, beberapa bahan boreh tersebut dicampur menjadi satu.  Boreh itudiberi bunbu (campuran) yang erdiri atas pulasari, temu, dan bawang merah.  Disamping itu, bagian yang sakit perlu ditebus dengan cara sedekah sesuai dengan tempat yang sakit.  Penebusan tersebut dilakukan dalam kenduri.  Sedekah terebut bila hanya satu bagian saja yang sakit (misalnya tangan kanan), maka tebusabbya hanya satu.  Namun kalau dua anggota badan yang sakit, tebusannya juga harus dua.  Tebusan tersebut sebagai berikut:

Anggota badan yang sakit
Wujud tebusan
Kepala
Kelapa utuh beserta tabon/kulitnya
Dada
Buah nangka utuh
Tangan
Pisang satu lirang
Kaki
Pohon tebu sebatang
Kemaluan
Pria : kue klepon
Wanita : kue srabi sepasang

Peracikan obat dikenal dua jenis, yaitu peracikan obat berdasarkan perhitungan waktu dan peracikan obat berdasarkan  tradisi.  Peracikan  obat berdasarkan hitungan waktu ditentukan saat datangnya penyakit atau hari lahir si sakit.  Obat jenis ini bersifat ritual.  Peracikan obat berdasarkan  tradisi ditentukan berdasarkan gejala penyakit yang tanpak.
Peracikan obat berdasarkan tradisi dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu:
1.      Jalu Usada, dapat diartikan sebagai obat untuk laki-laki, didalamnya berisi obat-obat yang berhubungan dengan masalah seks laki-laki.
2.      Wanita Usada, pengobatan untyuk masalah-masalah yang ada hubungannya dengan masalah reproduksi kaum wanita.
3.      Rarya Usada, obat untuk penyakit anak-anak balita sejak dilahirkan misalnya memotong usus pusat, sampai dengan penyakit anak-anak umum seperti muntaber, cacingan, batuk.
4.      Triguna Usada, obat untuk segal;a jenis penyakit, baik unyuk lelaki, wanita, maupun anak-anak.  Obat jenis ini meliputi pengobatan untuk penyakit umum seperti kurang darah, flu, batuk, tujuan kecantikan dan PPPK.

Tidak ada komentar: