WELCOME TO TINA DATE

Sabtu, 27 Agustus 2011

PERSALINAN NORMAL



A.    PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
(Sarwono Prawiroraharjo, 2002)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir.
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998)
B.    TANDA TANDA PERSALINAN
1.      Kekuatan his semakin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontrasi yang semakin pendek.
2.      Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda yaitu :
a.       Pengeluaran lendir
b.      Lendir bercampur darah.
3.      Dapat disertai ketuban pecah.
4.      Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan servik :
a.       Pelunakan servik
b.      Pendataran servik
c.       Terjadi pembukaan servik.
C.    FAKTOR-FAKTOR DALAM PERSALINAN
1.      Power
a.       His
b.      Kontraksi dinding otot abdomen
c.       Kontraksi diagfagma
2.      Passanger
a.       Janin dan placenta
3.      Passage
a.       Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang
D.    TANDA-TANDA PERSALINAN SUDAH DEKAT
1.      Terjadi Lightening
a.       Kontraksi braxton his
b.      Ketegangan ligamentum rotundum
c.       Gaya berat janin, kepala kearah bawah
d.      Ketegangan dinding perut
2.      Terjadi His permulaan
E.     PEMBAGIAN PERSALINAN
1.      Kala I
2.      Kala II
3.      Kala III
4.      Kala IV
Persalinan Kala I
Persalinan kala I adalah dimulainya his yang teratur sampai pembukaan lengakap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga pasien masih dapat berjalan-jalan. Lama persalinan kala I untuk primigravida berlangsung kuarang lebih 12 jam sedang multigravida sekitar 8 jam.
Proses membukanya servik sebagai akibat his dibagi  dalam 2 fase :
1.      Fase laten, berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
2.      Fase aktif, dibagi dalam 3 fase, yaitu :        
a.       Fase akslerasi: dalam waktu 2 jam pembukaan 3-4 cm.
b.      Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam, pembukaan 4-9 cm.
c.       Fase deselerasi: Pembukaan menjadi lambat kembali, 2 jam pembukaan 9 cm- lengkap
Persalinan Kala II
1.      His semakin kuat, dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50-100 detik.
2.      Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan sec mendadak.
3.      Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap, diikuti keadaan mengejang.
4.      Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi :
a.       Kepala membuka pintu.
b.      Sub occiput bertindak sebagai hipomaglian berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung, muka dan kepala menyeluruh.
5.      Kepala lahir seluruhnya dan ikuti oleh putaran paksi luar yaitu penyusunan kepala pada punggung.
6.      Setelah paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan : kepala dipegang pada os. Occiput dan dibawah dagu, ditarik curam bawah untuk melahirkan bahu depan dan kemudian curam keatas untuk melahirkan bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir ketiak diikat untuk melahirkan sisa badan bayi, bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban.
7.      Lama kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.
Persalinan Kala III (Pelepasan Plasenta)
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan nitabusch, karena sifat relaksasi otot rahim. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dg memperhatikan tanda-tanda dibawah ini :
1.      Uterus menjadi bundar
2.      Uterus terdorong keras, plasenta dilepaskan kesegmen bawah bawah rahim
3.      Tali pusat bertambah panjang
4.      Terjadi perdarahan
Persalinan Kala IV (Observasi)
1.      Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering pada 2 jam pertama.
2.      Observasi yang dilakukan :
a.       Tingkat kesadaran penderita
b.      Pemeriksaan TTV : TD, N, S, Rr
c.       Kontraksi uterus
d.      Terjadi perdarahan
F.      ETIOLOGI PERSALINAN
Teori tentang dimulainya persalinan setelah janin cukup bulan, masih merupakan teori yg kompleks dan sulit dicari mana yg sebenarnya paling dominan tetapi ada beberapa teori, yaitu :
1.      Teori penurunan progesteron
Pada saat ibu hamil terjadi perubahan keseimbangan estrogen progesteron yg menimbulkan kontraksi braxton hicks yg selanjutnya akan bertindak sebagai kontraksi persalinan.
2.      Teori oksitosin
Menjelang persalinan terjadi peningkatan reseptor oksitosin dalam otot rahim, sehingga mudah terangsang saat disuntikkan oksitoksin dan menimbulkan kontraksi.
3.      Teori keregangan otot rahim
Induksi persalinan dalam dilakukan dengan memecahkan ketuban, sehingga keregangan otot rahim makin pendek dan kekuatan untuk berkontraksi makin meningkat.
4.      Teori janin
Sinyal yang diarahkan kepada maternal sebagai tanda bahwa janin telah siap lahir, belum diketahui dengan pasti kenyataannya menunjukkan bila terdapat anomali hipofisis dan kelenjar suprarenal, persalinan akan menjadi lebih lambat.
5.      Teori prostaglandin
Prostaglandin dpt melunakkan servik dan merangsang kontraksi bila diberikan dalam bentuk infus peras atau secara intra vaginal  
G.    PEMERIKSAAN FISIK
1.      Tekanan darah, suhu, nadi, pernapasan
2.      Fundus: rasakan apakah fundus berkontraksi kuat dan gimana frekuensinya.
3.      Placenta: kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian yang tersisa.
4.      Selaput ketuban: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian yang tersisa.
5.      Perineum: periksa luka robekan pada perineum dan vagina yang membutuhkan jahitan.
6.      Memperkirakan pengeluaran darah yang menyerap pada kain atau dg menentukan berapa banyak kantong darah 500 cc dapat berisi.
7.      Lockhea: periksa apakah ada darah keluar langsung pada saat pada saat pemeriksaan uterus.jika uterus berkontraksi keras/kuat,lochea kemungkinan tidak lebih dari menstruasi.
8.      Kandung kemih: periksa untuk memastikan kandung kemih tidak penuh, kandung kemih yang penuh mendorong uterus keatas dan menghalangi uterus berkontraksi sepenuhnya.
9.      Kondisi ibu: jika kondisi ibu tidak stabil pantau ibu lebih sering.
10.  Kondisi BBL
H.    PENGKAJIAN FOKUS
1.      Aktifitas/Istirahat
Dapat tampak,berenergi/kelelahan,mengantuk
2.      Sirkulasi
a.       Nadi biasannya lambat karena hipersensitifitas gagal.
b.      Tekanan darah bervariasi,lebih rendah pada analgesia,anastesia atau meningkat pada pemberian oksitosin/hipertensi dalam kehamilan
c.       Endema bila ada
d.      Kehilangan darah selama persalinan
3.      Integritas Ego
a.       Reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah-ubah,misal=perilaku menunjukan kurang kedekatan,tidak berminat/kelelahan/kecewa
b.      Dapat mengekspresikan masalah/meminta maaf untuk perilaku intra partum/kehilangan kontrol dapat mengekspresikan rasa takut mengenal kondisi BBL dan perawatan secara segera pada neonatal
4.      Hemoroid/Eliminasi
a.       Kandung kemih teraba diatas simpisis pubis/kateter urinarius mungkin dipasang.
b.      Diuresis dapat terjadi apabila tekanan bagian presentasi menghambat aliran urinarius dan cairan IV  diberikan selama persalinan dan kehamilan
5.      Makanan/Cairan
Dapat mengeluh lapar/ haus atau mual.
6.      Neurosensori
Sensasi dan gerak ekstrimitas bawah menurun pada adanya ansietas spinal atau analgetik kaudal/epidural.
7.      Nyeri/Ketidaknyamanan.
Dari berbagai sumber dapat melaporkan ketidaknyamanan misal: setelah nyeri, trauma jaringan atau perbaikan episiotomi, atau perasaan dingi/otot tremor menggigil.
8.      Keamanan
a.       Suhu tubuh meningkat sedikit ( pergerakan tenaga, dehidrasi
b.      Perbaikan episiotomi utuh dng tepi jaringan merata.
9.      Seksualitas
a.       Fundus keras terkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi umbilikus.
b.      Drainase vagina/ lokhea jumlahnya sedang, merah gelap dng hanya beberapa  bekuan kecil ( sampai ukuran plam kecil ).
c.       Perinium bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau rabas.
d.      Strie mungkin ada pada abdomen, paha, payndara.
e.       Payudara lembek lunak dgn putting tegang.
I.       PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Hemoglobin/hematokrit ( Hb/Ht )
2.      Jumlah darah lengkap
3.      Urinarius
J.       PRIORITAS KEPERAWATAN
1.      Meningkatkan kesatuan dan ikatan kerja.
2.      Mencegah/ mengontrol perdarahan.
3.      Meningkatkan kenyamanan.

Tidak ada komentar: