WELCOME TO TINA DATE

Sabtu, 27 Agustus 2011

INFEKSI NOSOKOMIAL


A.  PENGERTIAN
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat selama dirawat dirumah sakit baik yang ada atau sedang dalam periode inkubasi pada saat masuk rumah sakit dan tidak berhubungan dengan perawatan dirumah sakit sebelumnya.
(Hudak & Gallo , 1996)
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang disebabkan oleh pemberian layanan kesehatan dalam fasilitas layanan layanan kesehatan.
(Potter & Perry , 2005)

B.  ETIOLOGI DAN PENULARAN
Infeksi infeksi nosokomial spesifik yang serina timbul pada pasien  diunit perawatan kritis termasuk infeksi saluran pernapasan , infeksi saluran kemih , infeksi luka operasi , dan bakteremia sering berkaitan dengan device invasive.Sumber sumber mikro organisme yang menyebabkan infeksi terbagi kedalam dua kategori: sumber sumber endogen (berasal dari flora dari tubuh pasien sendiri) dan sumber sumber eksogan (berasal dari lingkungan rumah sakit,seperti dari tangan pemberi asuhan kesehatan).Infeksi infeksi yang disebabkan oleh kedua sumber tersebut mempunyai akibat serius yang sama bagi pasien dalam keadaan lemah.

C.  PENCEGAHAN
Melalui pemikiran yang kritis prawat dapat mencegah terjadinya / penyebab infeksi dengan meminimalkan jumlah dan jenis organisme yang ditularkan ke daerah yang berpotensi mengalami infeksi tersebut.Menghancurkan reservoir infeksi , mengontrol portal keluar dan masuk serta mengindarkan tindakan yang dapat menularkan mikroorganisme , nencegah bakteri menemukan  tempat untuk bertunbuh. Penggunaan dengan tepat alat alat steril , barier perlindungan , dan mencuci tangan dengan tepat merupakan contoh contoh metoda yang dapat digunakan perawat untuk mengontrol penyaberan mikrooganisme.Tindakan pencegahan akhir adalah untuk menguatkan hospes potensial bertahan terhadap infeksi , dukungan nutrisi , istirahat , mekanisme pelindung,pemeliharaan fisiologi,dan imunisasi melindungi klien terhaap invasi pathogen berbekal control  dalam diri membantu perawat dalam praktek aseptic medis bedah pada waktu dan situasi klinis yang tepat. Bila terjadi infeksi pada klien perawat melanjutkan kewaspadaan sehingga pekerja kesehatan dank lien lainnya tidak terpapar infeksi.Klien dangan penyakit menular membutuhkan tindakan pencegahan isolasi yang mengontrol lingkungan dengan mmbuat halangan terhadap penularan infeksi.
Tindakan yang dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial:
1.  Pencucian tangan diantara waktu perawatan pasien.
2.  Membatasi pengunjung dan pegawai yang mungkin terinfeksi.
3.  Pemasangan dan pemeliharaan yang tepat dari peralatan infasi seperti forley       kateter,saluran intra vena & alat pemantauan tekanan.
4.  Penggunaan yang tepat dari perlengkapan steril & teknik aseptic, seperti pada waktu penggantian balutan dan seksion respiratori.
5.  Perhatian terhadap perawatan kulit & higien pernafasan yang tepat.
6.  Pembagian untuk nutrisi dan hidrasi yang cukup.
7. Program program dekontaminasi,sterilisasi & pemeliharaan peralatan terapi respiratori.
8.  Penggunaan tindak kewaspadaan barier& bahan tubuh yang tepat.
9.  Pola susunan kepegawaian yang layak.
10. Survei yang berkelanjutan dari semua infeksi nosokomial unit perawatan kritis untuk membantu kecenderungan dan area masalah yang mungkin.

  1. TINDAKAN STERILISASI
Sterilisasi adalah penghancuran atau pemusnahan seluruh mikroorganisme.Termasuk spora,agen sterilisasi yang umum adalah penguapan dengan tekanan,gas etilen oksida(EMO) dan kimia.
Desinfektan adalah proses yang memusnahkan banyak atau semua mikroorganisme,dengan pengecualian spora,bakteri dan objek yang mati.
(Rustala, 1995)
Desinfektan biasanya dilakukan dengan menggunakan desinfektan kimia atau pasteurisasi basah (digunakan untuk peralatan terapi pernafasan).Contoh desinfektan adalah alcohol,klorin, glutaraldehid dan fonol.
Asepsis adalah mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan hidup atau bahan bahan.
Antisepsins adalah mancegah terjadinya infeksi dengan menghambat atau menghancurkan tubuh mikroorganisne dalam jaringan.

Proses desinfektan dan sterilisasi
1.  Uap Panas
Uap panas ternasuk mengukus(uap panas dengan tekanan).Pada saat terpapar dengan tekanan yang tinggi,uap air dapat mencapai suhudiatas titk didih untuk membunuh pathogen dan spora.
Autoclave digunakan untuk mensterilkan alat alat bedah,larutan parenteral dan balutan bedah.
2.  Radiasi
Radiasi pengionan menembus objek secara mendalam untuk sterilisasi dan desinfektan yang efektan.
Radiasi digunakan untuk mensterilkan obat,makanan dan bahan bahan lainny yang sensitive terhaap panas.
3.  Bahan kimia
Bahan kimia merupakan desinfektan yang efektif karena menyerang semua mikroorganisme,bekerja dengan cepat,dapat bekerja didalam air,tetap stabil dalam pengaruh cahaya maupun panas,tidak mahal&berbahaya pada jaringan tubuh,tidak merusak bahan yang sedang didesinfektan dan tidak diaktifkan oleh materi organic.
Bahan kimia digunakan untuk mendisfektan instrument dan peralatan seperti thermometer gelas,klorin berguna untuk mendesinfektan air dan untuk tujuan kegiatan runah tangga.
4  .Gas etilen oksida
Gas ini menghancurkan spora dan mikroorganisme dengan mengubah proses metabolic sel uap dikeluarkan dalam ruang seperti autoklaf.Gas etilen oksida beracun pada manusia dan waktu pengisian gas bervariasi sesuai produk,gas ini mensterilkan alat alat dari karet dan plastik.



 

DAFTAR PUSTAKA

Hudak & Gallo.(1996).Keprawatan kritis vol II.Jakarta:EGC.
Potter & Perry.(2005).Fundamental keperawatan.Jakarta:EGC

Tidak ada komentar: