BENIGNA PROSTATIKA HIPERPLASI
- DEFINISI
Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi jantan. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani.
Pembesaran prostat adalah gejala umum yang diderita kaum lelaki di atas usia 50 tahun. Pembesaran terjadi di bagian tengah dari kelenjar prostat yang mengelilingi saluran kencing (uretra). Pembesaran kelenjar prostat yang berkelanjutan dapat mengarah ke tahap yang lebih serius sampai ke kanker prostat.
BPH bukanlah sebuah kanker. BPH adalah pembesaran kelenjar prostat. Separuh dari pria berusia 60 tahun ke atas akan mengalami pembesaran prostat. Seiring berjalannya waktu pria berusia 70 tahun dan 80 tahun akan mengalami gangguan saluran kemih.
- ETIOLOGI
BPH merupakan bagian dari proses penuaan, seperti tumbuhnya uban di rambut anda. Banyak teori yang memperkirakan sebab pembesaran prostat, seperti pengaruh hormonal dan lain sebagainya. BPH tidak dapat dicegah namun dapat diobati.
- GEJALA
1. Sering kencing pada malam hari
2. Tidak tuntas dalam kencing
3. Aliran yang lemah/merembes
4. Mengejan saat kencing
5. Terasa sakit atau terbakar saat kencing
6. Anyang-anyangan
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF
PADA PASIEN DENGAN BPH
A. Asuhan Keperawatan Pra Operatif di Kamar Bedah
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 85 tahun
c. No Register : 157361
d. Ruang : ZB
e. Dx Medis : Retensi Urin Suspensi BPH
f. Tindakan Operasi : TVP
g. Kamar Op/Tanggal : Kamar II/16/04 /2009
h. Status Kesehatan :
1) Kesadaran : Compos Metis
2) Vital Sign : TD : 140/90 mmHg
RR : 20X/menit
N : 86x/menit
3) Riwayat Kesehatan : Pasien tidak memiliki alergi obat
4) Cairan parenteral : Infus RL
5) Kebersihan colon lambung : Puasa (8 jam)
6) Pencukuran daerah operasi : Sudah
7) Kompres daerah operasi dengan kassa alcohol : Tidak
8) Personal hygiene (mandi) : Sudah dilakukan
9) Pengosongan kandung kemih : Pemasangan DC, produksi urin lancar.
10) Baju operasi : Sudah
2. Persiapan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : EKG, Darah Lengkap
Hb : 19,6
AL : 104.000
Trombosit : 236.000
CT : 6
BT : 5
HT : 43,2
Ureum : 23
Creatinin : 1,17
3. Inform consent : Sudah
4. Status Psikososial :
Subyektif :
a. Pasien bertanya tentang operasi
b. Pasien bertanya tentang keberhasilan operasi
c. Pasien mengatakan takut menghadapi operasi
Obyektif ;
a. Pasien Kelihatan Tegang
b. Tremor dan gemetar
c. Pandangan kosong
5. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas b.d kemungkinan kegagalan operasi
b. Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan masalah
Ansietas dapat teratasi.
Kriteria hasil :
1) Pasien tidak menunjukan prilaku agresif
2) Pasien tidak terlihat tegang
3) Pasien tidak banyak bertanya tentang keberhasilan operasi
4) Pasien mampu mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaan negative secara tepat
6. Intervensi
a. Kaji tingkat kecemasan pasien
b. Jelaskan informasi tentang prosedur operasi.
c. Intruksikan pasien untuk menggunakan tekhnik relaksasi
d. Sediajkan lingkungan yang tenang,
7. Implementasi
No. | Implementsi | Respon pasien |
1. | Mengkaji tingkat kecemasan pasien | Kooperatif |
2. | Menjelaskan informasi tentang operasi | Koopertif |
3. | Mengintruksikan pasien untuk menggunakan tekhnik relaksasi | Kooperatif |
4. | Menyediakan lingkungan yang tenang, . | Kooperatif |
B. Asuhan Keperawatan Intra Operatif
1. Persiapan Pasien
a. Posisi pasien : Supinasi
b. TTV : TD 120/70, N 89, Sat O2 99
c. Pemasangan Bed Side Monitor : Terpasang
d. Pemasangan Elektrosivikal : Terpasang
2. Persiapan alat
No | ALAT | JUMLAH |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 | Skapel Kom Bengkok Nailfulder Gunting Klem Koker Pinset Duk klem | 2 ( Nomer 4 dan 3 ) 2 buah 2 buah 2 ( besar dan sedang ) 2 ( Gunting jaringan dan benang ) 10 buah 4 buah 4 buah Sirurgis 2 ( besar dan kecil ) Anatomis 2 (besar dan kecil) 6 buah |
Alat Tambahan
No | ALAT | JUMLAH |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 | Jas Duk Cutter Hanscond Elis panjang Bisturi Kasa Slang section Klem panjang Had lidah Drain Langen hak Cateter Betadin Alcohol Nacl Jeli Spuit Urin bag | 4 buah Besar 2 buah Sedang 2 buah Duk lobang 1 buah 1 buah 5 buah (Nmer 71/2 = 4 buah,7 = 1 buah) 1 buah 1 buah ( nomer 22) 6 buah ( gulung) 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah ( nmer 14 ) 2 buah 2 buah ( nmer 24) - - - - 1 buah ( 10 cc ) |
Benang
No | BENANG | JUMLAH |
1 2 3 4 | Side Kromik Atrmatik kromik Atrmatik polisorb | 2 buah (3/0, 2/0) 1 buah (0) 2/0 2/0 |
Alat non steril
No | Alat | Jumlah |
1 2 | Plabot Nacl Plester | 1 buah 2 (hepafik dan plester coklat) |
3. Pelaksanaan/ Kegiatan operasi
No | Tindakan | Peralatan yang Disiapkan |
1 | Desinfeksi | Kom, betadin, alcohol, klem panjang, kasa |
2 | Drapping | Duk besar 2, duk sedang 2,duk lobang l, duk klem 4 |
3 | Pemasangan slang suction | Slang suction, duk klem |
4 | Insisi area operasi, arah insisi vertikal | Bisturi no.22, skapel, klem arteri, kasa steril, pinset srilugis besar. |
4 | Memasang tegel | Kasa, pincet, klem |
5 | Membuka lapisan VU | Gunting, klem arteri, bisturi+skapel, suction |
6 | Menyedot cairan dan menyiram Nacl | Suction |
7 | Melepas DC | Gunting , pincet, klem |
8. | Memasang langen hak | Langen Hak 2 |
9 | Pengambil manual prostat | Hanscond (dobel) |
10 | Menjahit daerah sekitar prostat | Kromik 2/0, nailfder, klem gunting |
11 | Menyiram prostat dengan Nacl dan disuction | Nacl |
12 | Membersihkan saluran | Pincet dan tangan |
13 | Menyiram lagi dengan Nacl dan disuction | Nacl, section |
14 | Memasang DC kembali | DC,urin bag, jely, spet, Nacl |
15 | Menyiram betadin+Nacl | Betadin+Nacl, kom |
16 | Memasang irigasi (cystotomi) | Gunting, klem, bisturi+skapel, set infus, infus RL |
17 | Menjahit vesica uretra | Klem arteri, nail fulder, gunting, benang cromik 0, jarum. |
18 | Memasang drain ( untuk mengalirkan luka pembdahan) | Drain, flabot Nacl, gunting, klem, skapel+bisturi |
19 | Menjahit otot | Cromik, jarum, nailfder, gunting, klem |
20 | Menjahit fasia | Cromik 2/0,jarum,naiflder,gunting, klem, kasa |
21 | Menjahit subcutis | Plan, jarum, nailfder,gunting, klem,kasa |
22 | Menjahit kulit | Side 3/0, jarum, nail fulder,gunting, klem kasa. |
23 | Disinfksi area opersi | Betadin, kasa steril. |
24 | Menutup luka | Kasa+betadine, kasa kering |
25 | Memasang plester | Plester |
C. Asuhan Keperawatan Post Operatif
I. Pengkajian
a. Pengkajian primer
A (Airway) : Tidak Ada sumbatan Jalan Nafas
B (Breathing) : Suara nafas vesikuler, RR : 18X/menit
C (Circulation) : Tidak ada sianosis,TD 130/80 mmHg.
b. Pengkajian sekunder
Kesadaran pasien : Compos Metis
TD : 120/75 mmHg.
Nadi : 75x/menit RR : 17 x/mnt
Pemeriksaan fisik :
Kepala : Bentuk mesocepal, tidak ada benjolan, distribusi rambut baik
dan bersih,
Mata : Konjungtiva tidak anemis, mata simetris.
Hidung : Bersih, distribusi rambut baik, tidak ada nafas cuping hidung.
Mulut : Mukosa lembab, gigi bersih, tidak ada pembesaran tonsil.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.
Leher : Tidak ada JVP.
Dada : Bentuk dada normal, payudara simetris, tidak ada masa,
ekspansi dada normal, tidak ada otot bantu nafas.
Abdomen : Terdapat luka insisi operasi arah vertical, peristaltic usus
menurun, turgor kulit normal.
Genetalia : Tidak ada penyakit kelamin, tidak ada rambut, terpasang DC.
Ekstremitas : tangan kanan terpsang infuse RL, ekstremitas lengkap, pasien
belum bisa mengangkat kedua tungkai kaki
Anastesi : Spinal Anastesi
Bromage Score (Standar normal masuk nilai 2)
No | Kriteria | Standar | Masuk (awal di RR) | Keluar dr RR |
1. | Gerakan penuh dari tungkai | 0 | 2 | 1 |
2. | Tidak mampu ekstensi tungkai | 1 | 2 | 1 |
3. | Tidak mampu fleksi lutut | 2 | 2 | 2 |
4. | Tidak mampu fleksi pergelangan kaki | 3 | 2 | 1 |
Nilai <2>
II. Diagnosa Keperawatan
a. Mual b.d anestesi pasca operasi
III. Rencana keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kesadaran pasien yang belum optimal
b. Rencana Keperawatan
1) Tujuan
Resiko cedera menurun (perilaku keamanan : pencegahan jatuh)
Kriteria Hasil: dalam waktu 15 menit, klien dapat:
a) Mencegah terjadinya jatuh
b) Kesadaran optimal
c) Mengembangkan strategi pengendalian resiko cedera.
2) Rencana Tindakan Keperawatan
a) Indentifikasi faktor yang mempengaruhi kebutuhan keamanan, misal : defisit motorik/sensorik, perubahan status fisik, tingkat kesadaran klien
b) Identifikasi faktor lngkungan yang memungkinkan resiko jatuh (posisi pasien senyaman mungkin)
c) Pantau tingkat kesadaran pasien dan lakukan RPS yaitu dengan Bromage score
d) Anjurkan untuk makan dan minum langsung setelah operasi
e) Anjurkan Bed rest selama 24 jam
3) Implementasi
No | Implementasi | Respon Pasien |
1 | Memantau tingkat kesadaran pasien | Klien Kooperatif |
2 | Memasang penghalang tempat tidur | Klien Kooperatif |
3 | Mengajak klien berbincang-bincang (menanyakan nama dan alamat) | Klien Kooperatif |
4 | Menganjurkan makan dan minum langsung setelah operasi dengan penyajian yang masih hangat. | Klien Kooperatif |
4) Evaluasi Sumatif
No | SOAP | TTD |
1 | S: klien mengatakan masih sakit O: a. TTV: ¾ TD:100/60 mmHg ¾ N : 88 x/mnt ¾ RR : 20 x/mnt ¾ T : 36,5oC b. Kesadaran : Bromage Score: 1, tidak mampu fleksi lutut c. Bngun bila dipanggil d. Gringsang e. Terpasang plang bed. A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan RTL | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar