WELCOME TO TINA DATE

Rabu, 29 Juli 2009

Asuhan Keperawatan Perioperatif pada Pasien dengan BENIGNA PROSTATIKA HIPERPLASI

BENIGNA PROSTATIKA HIPERPLASI

  1. DEFINISI

Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi jantan. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani.

Pembesaran prostat adalah gejala umum yang diderita kaum lelaki di atas usia 50 tahun. Pembesaran terjadi di bagian tengah dari kelenjar prostat yang mengelilingi saluran kencing (uretra). Pembesaran kelenjar prostat yang berkelanjutan dapat mengarah ke tahap yang lebih serius sampai ke kanker prostat.

BPH bukanlah sebuah kanker. BPH adalah pembesaran kelenjar prostat. Separuh dari pria berusia 60 tahun ke atas akan mengalami pembesaran prostat. Seiring berjalannya waktu pria berusia 70 tahun dan 80 tahun akan mengalami gangguan saluran kemih.

  1. ETIOLOGI

BPH merupakan bagian dari proses penuaan, seperti tumbuhnya uban di rambut anda. Banyak teori yang memperkirakan sebab pembesaran prostat, seperti pengaruh hormonal dan lain sebagainya. BPH tidak dapat dicegah namun dapat diobati.

  1. GEJALA

1. Sering kencing pada malam hari

2. Tidak tuntas dalam kencing

3. Aliran yang lemah/merembes

4. Mengejan saat kencing

5. Terasa sakit atau terbakar saat kencing

6. Anyang-anyangan

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

PADA PASIEN DENGAN BPH

A. Asuhan Keperawatan Pra Operatif di Kamar Bedah

1. Biodata Pasien

a. Nama : Tn. S

b. Umur : 85 tahun

c. No Register : 157361

d. Ruang : ZB

e. Dx Medis : Retensi Urin Suspensi BPH

f. Tindakan Operasi : TVP

g. Kamar Op/Tanggal : Kamar II/16/04 /2009

h. Status Kesehatan :

1) Kesadaran : Compos Metis

2) Vital Sign : TD : 140/90 mmHg

RR : 20X/menit

N : 86x/menit

3) Riwayat Kesehatan : Pasien tidak memiliki alergi obat

4) Cairan parenteral : Infus RL

5) Kebersihan colon lambung : Puasa (8 jam)

6) Pencukuran daerah operasi : Sudah

7) Kompres daerah operasi dengan kassa alcohol : Tidak

8) Personal hygiene (mandi) : Sudah dilakukan

9) Pengosongan kandung kemih : Pemasangan DC, produksi urin lancar.

10) Baju operasi : Sudah

2. Persiapan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium : EKG, Darah Lengkap

Hb : 19,6

AL : 104.000

Trombosit : 236.000

CT : 6

BT : 5

HT : 43,2

Ureum : 23

Creatinin : 1,17

3. Inform consent : Sudah

4. Status Psikososial :

Subyektif :

a. Pasien bertanya tentang operasi

b. Pasien bertanya tentang keberhasilan operasi

c. Pasien mengatakan takut menghadapi operasi

Obyektif ;

a. Pasien Kelihatan Tegang

b. Tremor dan gemetar

c. Pandangan kosong

5. Diagnosa Keperawatan

a. Ansietas b.d kemungkinan kegagalan operasi

b. Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan masalah

Ansietas dapat teratasi.

Kriteria hasil :

1) Pasien tidak menunjukan prilaku agresif

2) Pasien tidak terlihat tegang

3) Pasien tidak banyak bertanya tentang keberhasilan operasi

4) Pasien mampu mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaan negative secara tepat

6. Intervensi

a. Kaji tingkat kecemasan pasien

b. Jelaskan informasi tentang prosedur operasi.

c. Intruksikan pasien untuk menggunakan tekhnik relaksasi

d. Sediajkan lingkungan yang tenang,

7. Implementasi

No.

Implementsi

Respon pasien

1.

Mengkaji tingkat kecemasan pasien

Kooperatif

2.

Menjelaskan informasi tentang operasi

Koopertif

3.

Mengintruksikan pasien untuk menggunakan tekhnik relaksasi

Kooperatif

4.

Menyediakan lingkungan yang tenang, .

Kooperatif

B. Asuhan Keperawatan Intra Operatif

1. Persiapan Pasien

a. Posisi pasien : Supinasi

b. TTV : TD 120/70, N 89, Sat O2 99

c. Pemasangan Bed Side Monitor : Terpasang

d. Pemasangan Elektrosivikal : Terpasang

2. Persiapan alat

No

ALAT

JUMLAH

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Skapel

Kom

Bengkok

Nailfulder

Gunting

Klem

Koker

Pinset

Duk klem

2 ( Nomer 4 dan 3 )

2 buah

2 buah

2 ( besar dan sedang )

2 ( Gunting jaringan dan benang )

10 buah

4 buah

4 buah

Sirurgis 2 ( besar dan kecil )

Anatomis 2 (besar dan kecil)

6 buah

Alat Tambahan

No

ALAT

JUMLAH

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Jas

Duk

Cutter

Hanscond

Elis panjang

Bisturi

Kasa

Slang section

Klem panjang

Had lidah

Drain

Langen hak

Cateter

Betadin

Alcohol

Nacl

Jeli

Spuit

Urin bag

4 buah

Besar 2 buah

Sedang 2 buah

Duk lobang 1 buah

1 buah

5 buah (Nmer 71/2 = 4 buah,7 = 1 buah)

1 buah

1 buah ( nomer 22)

6 buah ( gulung)

1 buah

2 buah

1 buah

1 buah ( nmer 14 )

2 buah

2 buah ( nmer 24)

-

-

-

-

1 buah ( 10 cc )

Benang

No

BENANG

JUMLAH

1

2

3

4

Side

Kromik

Atrmatik kromik

Atrmatik polisorb

2 buah (3/0, 2/0)

1 buah (0)

2/0

2/0

Alat non steril

No

Alat

Jumlah

1

2

Plabot Nacl

Plester

1 buah

2 (hepafik dan plester coklat)

3. Pelaksanaan/ Kegiatan operasi

No

Tindakan

Peralatan yang Disiapkan

1

Desinfeksi

Kom, betadin, alcohol, klem panjang, kasa

2

Drapping

Duk besar 2, duk sedang 2,duk lobang l, duk klem 4

3

Pemasangan slang suction

Slang suction, duk klem

4

Insisi area operasi, arah insisi vertikal

Bisturi no.22, skapel, klem arteri, kasa steril, pinset srilugis besar.

4

Memasang tegel

Kasa, pincet, klem

5

Membuka lapisan VU

Gunting, klem arteri, bisturi+skapel, suction

6

Menyedot cairan dan menyiram Nacl

Suction

7

Melepas DC

Gunting , pincet, klem

8.

Memasang langen hak

Langen Hak 2

9

Pengambil manual prostat

Hanscond (dobel)

10

Menjahit daerah sekitar prostat

Kromik 2/0, nailfder, klem gunting

11

Menyiram prostat dengan Nacl dan disuction

Nacl

12

Membersihkan saluran

Pincet dan tangan

13

Menyiram lagi dengan Nacl dan disuction

Nacl, section

14

Memasang DC kembali

DC,urin bag, jely, spet, Nacl

15

Menyiram betadin+Nacl

Betadin+Nacl, kom

16

Memasang irigasi (cystotomi)

Gunting, klem, bisturi+skapel, set infus, infus RL

17

Menjahit vesica uretra

Klem arteri, nail fulder, gunting, benang cromik 0, jarum.

18

Memasang drain ( untuk mengalirkan luka pembdahan)

Drain, flabot Nacl, gunting, klem, skapel+bisturi

19

Menjahit otot

Cromik, jarum, nailfder, gunting, klem

20

Menjahit fasia

Cromik 2/0,jarum,naiflder,gunting, klem, kasa

21

Menjahit subcutis

Plan, jarum, nailfder,gunting, klem,kasa

22

Menjahit kulit

Side 3/0, jarum, nail fulder,gunting, klem kasa.

23

Disinfksi area opersi

Betadin, kasa steril.

24

Menutup luka

Kasa+betadine, kasa kering

25

Memasang plester

Plester

C. Asuhan Keperawatan Post Operatif

I. Pengkajian

a. Pengkajian primer

A (Airway) : Tidak Ada sumbatan Jalan Nafas

B (Breathing) : Suara nafas vesikuler, RR : 18X/menit

C (Circulation) : Tidak ada sianosis,TD 130/80 mmHg.

b. Pengkajian sekunder

Kesadaran pasien : Compos Metis

TD : 120/75 mmHg.

Nadi : 75x/menit RR : 17 x/mnt

Pemeriksaan fisik :

Kepala : Bentuk mesocepal, tidak ada benjolan, distribusi rambut baik

dan bersih,

Mata : Konjungtiva tidak anemis, mata simetris.

Hidung : Bersih, distribusi rambut baik, tidak ada nafas cuping hidung.

Mulut : Mukosa lembab, gigi bersih, tidak ada pembesaran tonsil.

Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.

Leher : Tidak ada JVP.

Dada : Bentuk dada normal, payudara simetris, tidak ada masa,

ekspansi dada normal, tidak ada otot bantu nafas.

Abdomen : Terdapat luka insisi operasi arah vertical, peristaltic usus

menurun, turgor kulit normal.

Genetalia : Tidak ada penyakit kelamin, tidak ada rambut, terpasang DC.

Ekstremitas : tangan kanan terpsang infuse RL, ekstremitas lengkap, pasien

belum bisa mengangkat kedua tungkai kaki

Anastesi : Spinal Anastesi

Bromage Score (Standar normal masuk nilai 2)

No

Kriteria

Standar

Masuk (awal di RR)

Keluar dr RR

1.

Gerakan penuh dari tungkai

0

2

1

2.

Tidak mampu ekstensi tungkai

1

2

1

3.

Tidak mampu fleksi lutut

2

2

2

4.

Tidak mampu fleksi pergelangan kaki

3

2

1

Nilai <2>

II. Diagnosa Keperawatan

a. Mual b.d anestesi pasca operasi

III. Rencana keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan

Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kesadaran pasien yang belum optimal

b. Rencana Keperawatan

1) Tujuan

Resiko cedera menurun (perilaku keamanan : pencegahan jatuh)

Kriteria Hasil: dalam waktu 15 menit, klien dapat:

a) Mencegah terjadinya jatuh

b) Kesadaran optimal

c) Mengembangkan strategi pengendalian resiko cedera.

2) Rencana Tindakan Keperawatan

a) Indentifikasi faktor yang mempengaruhi kebutuhan keamanan, misal : defisit motorik/sensorik, perubahan status fisik, tingkat kesadaran klien

b) Identifikasi faktor lngkungan yang memungkinkan resiko jatuh (posisi pasien senyaman mungkin)

c) Pantau tingkat kesadaran pasien dan lakukan RPS yaitu dengan Bromage score

d) Anjurkan untuk makan dan minum langsung setelah operasi

e) Anjurkan Bed rest selama 24 jam

3) Implementasi

No

Implementasi

Respon Pasien

1

Memantau tingkat kesadaran pasien

Klien Kooperatif

2

Memasang penghalang tempat tidur

Klien Kooperatif

3

Mengajak klien berbincang-bincang (menanyakan nama dan alamat)

Klien Kooperatif

4

Menganjurkan makan dan minum langsung setelah operasi dengan penyajian yang masih hangat.

Klien Kooperatif

4) Evaluasi Sumatif

No

SOAP

TTD

1

S: klien mengatakan masih sakit

O:

a. TTV:

¾ TD:100/60 mmHg

¾ N : 88 x/mnt

¾ RR : 20 x/mnt

¾ T : 36,5oC

b. Kesadaran : Bromage Score: 1, tidak mampu fleksi lutut

c. Bngun bila dipanggil

d. Gringsang

e. Terpasang plang bed.

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan RTL

Tidak ada komentar: